Jumat, 07 Agustus 2009

Cinta lama vs Cinta Baru / CLBK vs CBB

Ada banyak orang yang bisa merasakan perasaan cinta yang sama berulang kali terhadap orang yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul istilah nge-trend-nya CLBK atau Cinta Lama Bersemi Kembali. Lantas setiap kali bertemu dengan dia yang sudah pernah mencuri hatiku, aku pasti merasakan getaran yang sama, debaran hati yang sama, detak jantung yang berpacu cepat juga sama, selalu mencari tahu keberadaannya, selalu ingin mengingat senyum manisnya, selalu merindukan sosoknya, hingga hal-hal terbodoh bisa aku lakukan hanya untuk merasa “memiliki dia”.

Itulah Cinta Lama yang Bersemi Kembali. Dulu sudah pernah jatuh cinta kepadanya. Lalu rasa cinta itu hilang atau terputus di tengah perjalanannya atau terhalang suatu problem yang membuat kedua hati lantas menjauh. Kemudian bertemu lagi pada moment yang “tepat”, dengan senyum manis yang masih sama. Tatapan mata itu juga masih sama, sama-sama lembut dan penyayang. Tutur kata itu juga masih sama, sama-sama perhatian dan respect.

Tingkah laku itu juga masih sama. Sama-sama menggemaskan saat ia malu-malu atau tertawa lucu melihat tingkah polahku yang terkadang polos dan saking terlalu lugu hingga terlihat bodoh. Mengejutkan saat kata-katanya menunjukkan ia juga merasakan hal yang aku rasakan. Menyengkan karena perlindungannya dan sikapnya membuatku nyaman. Meneduhkan hati karena perhatian yang diungkapkan lewat setiap gesture yang mungkin untuk mewakilinya. Semuanya, setiap detik menit yang terlewatkan serasa begitu cepat sehingga ingin aku mematikan detik jam yang terus berputar, agar ia semakin lama berada bersama-sama denganku.

Disaat yang bersamaan ada satu sosok yang juga sudah mencuri sebagian perhatianku. Ia juga sepertinya sudah mencuri separuh hatiku. Sosok yang tak lama kukenal setelah aku menjauh dengan cinta lamaku. Sosok baru yang menjelma menjadi cinta baruku. Cinta baru bersemi, demikian aku memberinya istilah untuk membuatnya berdampingan dengan cinta lamaku yang kembali menggoda.

Cinta baru bersemi-ku ini memiliki kelebihan yang hampir sama dengan cinta lamaku. Perbedaannya hanya karakter dan tempramen mereka berdua, wujud fisiknya yang berbeda walau sama-sama gendernya. Hanya, sikap cinta baruku ini sama perhatiannya dengan cinta lamaku. Senyum cinta baruku ini selalu ada untukku. Ia sering kali tersenyum saat aku berbicara atau sekedar membalas tatapan matanya. Ia sering kali memberikan senyumnya pula saat memandangku yang mulai autis atau sekedar asik dengan diriku sendiri. Ia juga kadang tertawa lucu melihat polah tingkahku dan perbuatan bodohku, tapi semua itu bukan cemooh, namun sebagai wujud ia sedang memperhatikanku.

Ia selalu memperhatikanku, bahkan saat aku merasa tidak perlu diperhatikan. Saat aku sudah merasa nyaman dengan kondisiku sendiri, ia membuatku merasa jauh lebih nyaman. Ia memberikanku perlindungan, hingga saat aku merasa cukup aman menjaga diriku sendiri, ia masih menanyakan keadaanku. Saat aku sibuk dengan diriku sendiri, ribet dengan semua kebutuhanku, ia tetap memperhatikanku dan ada untukku. Saat aku memperhatikan yang lain, menomor-duakan keberadaannya, ia tetap tersenyum untukku dan mengawasiku.

Perhatiannya yang sama kadarnya walau dalam hal-hal kecil untukku. Sentuhan tangan yang walaupun “tak sengaja” karena ingin memastikan keadaanku. Semua hal-hal kecil dari tingkah laku yang ditunjukkannya karena memperhatikan kebaikanku, membuat aku jatuh ke dalam kotak bernama cinta. Membuat aku tak mampu tertarik melihat orang baik lainnya dan mensyukuri keberadaan dirinya yang ada di sampingku.

Lalu, aku merasa bersalah. Saat cinta baru ini mengisi seluruh sisi hidupku yang kosong, aku terhanyut dengan perasaan cinta yang lain. Perasaan yang sama terbagi untuk dua orang. Cinta baru dan cinta lama.

Ah perasaan ini benar-benar membuatku bimbang. Apalagi keduanya sama-sama sosok terbaik yang pernah aku temui. Keduanya tidak dapat dibandingkan. Lalu aku rasanya juga tidak pantas bila membedakan mereka yang jelas berbeda. Aku tidak dapat dibedakan dalam perbedaan mereka.

Lantas aku harus bagaimana? Apa yang harus aku putuskan? Kembali berharap dengan cinta lamaku yang bersemi kembali? Ataukah aku tetap mempertahankan perasaanku pada cinta baruku yang baru saja bersemi?

Ternyata, setelah aku menggumulkannya dan berdoa. Tuhan menunjukkan mana yang harus aku pilih. Cinta lamaku itu sudah memiliki kunci hatinya, dan itu bukan aku. Menyedihkan bagiku memang, tapi baik adanya. Aku tahu, bahwa ia bukan untukku. Ia memang baik, tapi bukan yang terbaik bagiku :)

Perhatiannya dan semua kebaikannya karena memang harusnya demikianlah aku diperlakukan dan semua orang diperlakukan. Penuh kasih sayang. Saling memperhatikan. Toh aku juga pernah menjadi yang spesial bagi dia, dan itu tidak mudah dilupakan bagi kami masing-masing.

Lantas apakah cinta baru yang terbaik bagiku? Belum tentu.Tuhan terkadang mengizinkan kita bertemu dengan beberapa orang yang tidak tepat sampai pada saatnya kita bertemua orang yang tepat. Tujuannya agar kita semakin dewasa dan belajar saling mengenal serta berkomitmen dalam suatu hubungan khusus. Jadi, jalani saja cinta baru ini dengan sebaik-baiknya dan terus membawanya dalam doa, meminta Tuhan memberi sinyal apakah ia orang yang tepat bagiku atau tidak :)

Jean sempat set status yang sama dengan judul note ini. banyak teman-teman yang memberikan komentar, intinya kalau anda belum menikah, dan punya cinta baru, lanjutkan! hehehehe...
masing-masing sepertinya punya alasan sendiri mengapa tidak mau kembali ke cinta lamanya.... Dan menganggap serta berharap cinta baru itu jauh lebih baik dari cinta yang lama.

Anyway, buat teman-teman yang sedang jatuh cinta atau menjalin cinta, selamat bercinta! :)
Tulisan ini jean tulis untuk kalian. Bercintalah dengan baik, sesuai waktunya dan jangan “tidak kudus” karena cinta itu suci tidak layak dijadikan alasan untuk berbuat yang tidak baik :)

Buat yang lagi menanti cinta, sabar, nanti jean buatkan note untuk para jomblowan dan jomblowati, hehehe..

Selamat saling mengasihi :)






NB: Trims buat teman2 yang comment di status jean dengan tema yang sama. Sebenarnya itu salah satu cara jean untuk mendapatkan inspirasi, bukan tentang apa yang jean sedang rasa. Maaf kalau teman2 salah kira, hehehehe.. tapi trims ya buat komentar2nya yang memberikan inspirasi :)


(Denpasar, 1st posted on July 3rd 2009, 2nd posted + correction write on July 4th 2009 @ 9:23pm wita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave a positive comment, positive response and feedback. Thank you! Keep positive!