Kamis, 03 September 2009

Makna Hujan untuk Jeadist

Hi Dear...
Selamat pagi! Semoga pagi ini menyenangkan untuk semua orang yang punya harapan :)

Sepanjang tengah malam tadi (menjelang subuh, dini hari tepatnya) kira-kira pukul 3-4 pagi, Kota Denpasar diguyuri hujan deras. Hujan ini beberapa kali turun, berhenti, turun lagi. Hari ini hari kedua hujan turun, padahal musim hujan harusnya dimulai bulan November mendatang. Tapi harus tetap bersyukur kita masih diberikan curahan hujan, karena semua itu berkat dan baik adanya Dear.. :)

Menyangkut hujan, aku kasih tau ya..., aku sangat suka dengan hujan. Walau kadang (sering kali bahkan) hujan bisa membawa masalah untukku. Aku yang terlahir dengan bawaan alergi dingin bisa gawat kalau hujan, pilek pasti selalu menghantui, hehehe. Tapi, semua itu patut disyukuri dan pasti baik adanya untukku :)

Oke, lanjut ke hal yang mau aku bagikan pagi ini. Tentang makna hujan.

Entah kenapa saat hujan turun tadi, tiba-tiba teringat lagu sebuah grup band populer (sebuah lagu lama) dan tiba-tiba keluar begitu saja dari bibir ini.

"...................deras hujan yang turun, mengingatkanku pada dirimu........................"

Pasti hampir semua orang Indonesia tau penggalan lagu ini. Lagu dari grup band Jikustik yang judulnya "setia". Lalu apa hubungannya?

Saat hujan turun, ia mengingatkanku pada semua kenangan masa lalu. Kenangan senang maupun sedih. Saat nyaman meringkuk di atas kasur empuk dan bergulung di dalam selimut tebal. Saat duduk di atas sofa dan meringkuk memandang ke luar halaman lewat jendela. Saat duduk bertengger di kursi di ruang makan untuk menikmati susu panas atau sup yang menghangatkan tubuh. Sampai cerita berlindung dari tetesan air hujan dengan mantan pacar dulu. Main hujan dengan teman-teman masa kecil, yang sekarang sudah lama terpisah dan tidak tau keberadaan mereka lagi.

Satu rahasia terbesar yang mau aku bagikan. Dulu saat masih masa SMP di Kota Palangkaraya - Kalimantan Tengah, aku suka sekali berkeliling lingkungan rumah saat hujan deras. Udara Kota Palangkaraya yang masih segar, jauh dari polusi, pohon-pohon besar pelindung masih banyak tumbuh, membuatku bisa menikmati derasnya hujan dengan senang. Kadang berjalan-jalan mengitari lingkungan perumahan tempatku tinggal dengan salah satu dari anjing kesayangannku. Melewati selasar tembok-tembok bangunan dekat rumah, melewati genangan air di aspal yang jernih dan dingin. Merasakan tetesan air dari daun-daun yang tertiup angin. Melihat semburan pelangi dengan warnanya yang indah muncul malu-malu. Hal favorit yang biasa aku perbuat kala hujan turun masa itu.

Lalu, setiap kali hujan, aku selalu bertemu dengan orang-orang yang baik dan ramah. Teguran dan sapaan ramah setelah hujan atau saat ia masih rintik-rintik benar-benar terasa hangat dalam dada. Melihat senyuman orang-orang yang kutemui sepanjang jalan, melihat keceriaan dan semangat mereka tidak luntur bersama hujan yang turun. Pak'le bakso masih bersemangat membuka warung baksonya walau banyak air menggenang dan membasahi lahan tempat ia berjualan. Ibu kantin bersemangat menyapu air-air menggenang dibantu suaminya yang me-lap air di atas meja dan bangku kursi panjang. Para perawat yang hendak bertugas jaga dengan riang memasuki halaman Rumah Sakit Umum Daerah di seberang rumah lamaku.

Hal ini berlanjut hingga saat aku SMA. Pulang sekolah atau les, bahkan sehabis latihan ekskul basket pun, hujan tetap istimewa. Karena bagiku, hujan meleburkan semua kekhawatiran dan kelelahan. Kejenuhan dan amarah pun bisa luntur bersama derasnya ia turun. Bahkan aku sangat suka menangis di tengah-tengah hujan yang turun. Hehehehe :P

Sama seperti pagi ini. Sudah menunjukkan pukul 9.26 am wita waktu Denpasar dan sekitarnya. Hujan turun deras beberapa kali, tapi berhenti diselingi dengan gerimis tipis nan tak kalah lebatnya. Matahari juga bersinar. Tapi keduanya seakan berkolaborasi seimbang pagi ini. Tidak ada yang dominan. Jadi, suhu tetap sejuk.

Sama seperti pagi ini, dengan masih menyanyikan penggalan bait lagu Jikustik, aku mengenang semua kenangan hari-hari kemarin. Sedih, senang, amarah, kekesalan, kekecewaan, kelegaan, kekhawatiran, semua patut dikenang untuk menjadi pelajaran agar hari-hari kedepan lebih baik lagi.

~............., deras hujan yang turun, mengingatkanku akan dirimu........aku masih disini..........~


Salam hangat dear.....,
Jeadist

KISAH DUA ORANG GADIS MUDA (L'HISTOIRE DE DEUX JEUNES FILLES)

Ada seorang anak perempuan,
cantik dengan body menawan.
mode selalu tidak pernah ketinggalan jaman.

lalu ada anak gadis manis,
body tak jadi ukuran.
Pandai dan supel,
juga rendah hati.

Keduanya teman baik.
Sering bertukar cerita,
berbagi pengalaman berharga.

Gadis yang cantik ternyata bergaul bebas.
Roko, minuman beralkohol,
hingga obat-obatan terlarang,
adalah makanan harian yang biasa.

Anak gadis manis dan rendah hati justru berbeda.
Hidup sehat dan taat beribadah.
Tak terjerumus arus jaman yang salah.

Lalu siapakah yang paling berharga?
Anak gadis yang manis adalah pemenangnya,
dambaan hati setiap perjaka.
Sedang gadis cantik hanya kesukaan sementara.


-------------------------------------------------------------------------
(terjemahan ala jeadist ke dlm bhs Prancis.)

L'histoire de deux jeunes filles


Il y avait une jeune fille,
belle avec un corps superbe.
Mode toujours jamais périmée.

Alors il ya une jeune fille douce,
la taille du corps n'a pas pu être.
Intelligent et sociable,
trop modeste.

Les deux sont de bons amis.
échangeaient souvent des histoires,
partage des expériences précieuses.

Belle jeune fille était suspendu librement.
cigarettes, des boissons alcoolisées,
et des médicaments,
est la nourriture quotidienne habituelle.

Jeune fille douce Girl et très humble différents.
Une vie saine et pieuse.
Ne relèvent pas le mauvais moment de débit.

Alors qui sont les plus précieux?
Une jeune fille douce qui est le vainqueur ,
cœur désire tout baccalauréat.
tandis que les
filles belles favori que temporaire.


030909/05.10 am wita @Denpasar
Tribute to all my female friends :)


DIA DAN AKU (Lui et moi)

Aku mengasihinya,

sangat besar,

hingga rasanya lebih besar dibandingkan untuk diriku sendiri.


Tapi kusadari,

kasih yang kuberikan untuknya,

mungkin tak terbalas sama besar,

karena aku tahu,

dia punya kekasih hati yang lain,

dan itu bukan aku.


Aku sedih,

karena cintaku padanya bertepuk sebelah tangan.

Tapi aku lebih sedih,

jika cintanya tak terbalaskan.


Dan aku masih bisa lebih berbahagia,

saat aku tahu dia bahagia.

Walau itu bukan bersamaku,

walau senyum itu bukan untukku sepenuhnya,

walau tatapan mata yang hangat itu,

bukan tertuju padaku selamanya.


Aku bahagia,

saat melihatnya tersenyum pada orang yang dicintainya,

walau itu bukan aku.


Aku bahagia,

walau hanya menjadi teman di saat ia merasa sepi dan sendiri,

dan terlupakan saat ia bersama cintanya.


Aku bahagia,

menjadi teman saat malam harinya.

Mendengar semua keluhan dan cerita yang tak pernah bisa ia bagikan pada orang lain,

hanya kepadaku satu-satunya.


Aku bahagia.

Saat menjadi teman dalam rasa penat.

Dalam kebosanannya.

Dalam rasa jenuhnya.

Dalam rasa khawatirnya.

Dalam rasa kesal hatinya,

bahkan dalam semangatnya,

karena aku mengenal dia apa adanya.


Dan aku mencintai dia apa adanya.

Dalam kebaikan dan keburukannya.

Dalam kelebihan dan kekurangannya.

Karena bagiku,

cinta itu jujur dan tulus,

tanpa harus memandang kemewahan dan kekayaan,

tanpa harus memandang kemilau semu.


Dan cintaku untuknya,

sederhana dan apa adanya.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


(terjemahan dlm bhs Prancis ala Jeadist :P Harap dimaklumi kalau ada kesalahan. Cukup lama tidak menggunakan bahasa Prancis lagi setelah sekian lama. Jadi sekaligus belajar kembali. :)




Lui et moi

Je l'aime,
très grand,
jusqu'à ce qu'il soit plus grand que pour moi-même.

Mais j'ai réalisé,
amour que je lui ai donné,
peut-être autant sans contrepartie,
parce que je sais,
Il a du cœur d'un autre amant,
et ce n'est pas moi.


Je suis triste,
à cause de mon amour pour son pas réciproque.
Mais je suis plus triste,
si l'amour était vengée.

Et je ne pourrais être plus heureux ,
quand j'ai su qu'elle était heureuse.
Si elle n'était pas avec moi,
un sourire, même si elle n'était pas pour moi complètement,
malgré la chaleur regard de cela,
pas sur moi pour toujours.


Je suis content,

quand je l'ai vu sourire aux gens qui l'aimaient,
si ce n'était pas moi.


Je suis content,

mais seulement devenus amis quand il se sentait isolé et seul,

et oubliées comme il a partagé son amour.


Je suis content,

sont devenus des amis au cours de la soirée.

Entendu toutes les plaintes et les histoires,

qu'il ne pourrait jamais partager avec d'autres personnes,

que moi seule.


Je suis content.

Quand un ami dans le sens de la fatigue

L'ennui.

Dans le sens de gras saturés.

Dans le sens d'inquiétude.

Au coeur de ressentiment,

même dans l'esprit,

parce que je savais qu'il était ce que la.


Et je l'aime ce qu'elle est.

Les vertus et les vices, il.

Les advantages et les inconvénients qu'il.

Pour moi,

l'amour est honnête et sincère,

sans avoir à regarder le luxe et la richesse,

sans avoir à regarder pseudo brillant.


Et mon amour pour lui,

simple et candide.






030909/05.00 am wita @ Denpasar - Bali - Indonesia

PS : Saking sudah lama tidak menggunakan bhs Prancis (kira-kira 3tahun lebih ini) jadi terjemahannya kurang begitu pas mungkin. Hehehe... Harap dimaklumi. Silahkan kalau ada yg mau memperbaiki :)