Jumat, 14 Agustus 2009

Baik dimataNYA

Aku memandang langit,
terhampar luas,
dengan kemegahan,
dan keindahannya.
Dan aku melihat Bapa tersenyum atas ciptaanNya.
Lalu aku bertanya pada Bapa,
kenapa langit harus berwarna biru?
Kenapa ia tidak kuning,
atau hijau?

Lalu aku melihat pada awan,
yang bergerak bebas di bawah langit.
Kadang ia meneduhkanku saat terik,
kadang ia membuatku basah hingga kuyup,
saat saling bertabrakan satu dengan lainnya.
Dan aku bertanya kepada Bapa,
kenapa awan harus putih,
terkadang abu-abu saat mau turun hujan?
Kenapa tidak berwarna merah,
atau jingga?

Aku menatap pada laut.
Ia begitu luas dan berkilau,
bagai berlian saat terpantul sinar.
Lalu kulihat biru memberinya dasar warna yang indah,
dibalik warna air jernihnya yang biasa.
Aku pun bertanya lagi pada Bapa,
kenapa ia harus jernih dan diberikan dasar biru,
sehingga terlihat begitu cantik dan mengagumkan?
Bukankah itu tidak adil bagi gurun gersang.
Kenapa ia tidak berwarna hitam tanpa kilauannya?
Sehingga ia tidak terlihat lebih dibandingkan lainnya.

Lalu aku juga memandang pada hutan,
tumbuhan yang tinggi menjulang,
atau yang baru tumbuh dengan segala keriangannya.
Atau pada padang yang berayun genit,
saat tertiup angin.
Atau pada hamparan rumput jepang yang rapat,
yang terkadang menusuk genit,
saat aku menapakinya,
namun indah dengan hijaunya.
Kenapa ia berwarna hijau?
Aku bertanya pada Bapa.
Kenapa bukan biru,
atau kuning saja?

Atas semua pertanyaanku tentang ciptaanNya,
Ia lalu bertanya,
sebelum memberikanku jawaban.

Kenapa aku harus memiliki kulit berwarna?
Kujawab : agar aku dapat terlihat oleh mata.

Kenapa aku harus memiliki detail hidung, mata, telinga, mulut dan semuanya?
Kujawab : agar aku terlihat indah bagi yang memandangku.

Bapa kembali bertanya,
Kenapa harus terlihat dan indah?
Aku menjawab : agar dunia ini turut indah dan seimbang,
lalu kemudian sempurna sebagai ciptaan.


Bapa berkata,
itulah sebabnya langit berwarna biru,
Awan putih saat cerah,
dan abu-abu saat mendung,
tumbuh-tumbuhan berwarna hijau,
air laut yang jernih didasari biru yang cerah,
dan sinar matahari yang datang,
ataupun pergi berwarna kuning sampai agak jingga,
agar semua meramaikan isi dunia,
agar semuanya seimbang,
saling melengkapi.


Seperti keberadaan diriku di dunia,
Untuk melengkapi ciptaan lainnya,
Sehingga kehidupan sempurna.
Dan semuanya, baik dimataNya.


Denpasar, 110809/00.33 wita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave a positive comment, positive response and feedback. Thank you! Keep positive!