Rabu, 02 September 2009

I can do nothing!

I know there’s many around me

Who has a hurt pain

Into their own heart


I know there’s many of them

Who has many upset and angry

Inside their smile and laugh


Now i know, they wanna cry..

They wanna share,

But it’s too hard for them to do...

So they just keep in silence,

But I still know..

I understand

I can feel,


It’s empathy not just sympathy..

But I only can cry

Because I can do nothing

To make them feel better


Those sweet words are not enough

Those support words look like a formality..


I love them, Lord

And I know that You love them too

More that my love

You care the most...


I am weak

I can do nothing

To help them

To give them any strength

To make them feel better


I am sad, Lord

Because they lose their joy

But I can do nothing

To change the time

I have no authority


All I see just pain

disappointed and sadness

all I see just tears

spirit are going to disappear

and I can do nothing..

just realize that I am too weak

I have no authority or power


So I just can pray

Hope they may feel better

Because I can do nothing!




5.33 am 020909 @ Dps

Didn't I tell u? (Just realize)

Didn’t I tell you?

The important thing about us.

Just realize,

take time to think and realize.

Don’t we be perfect for each other?

Why don’t we just realize?


Didn’t I tell you?

You understand me deeply.

So do I, that I understand you as the same.

Just realize,

take time to think and realize.

Don’t we complete each other?

Why don’t we just realize?


Don’t say that you are shy.

Love is never shy!

Just be honest with yourself.

Just realize,

and tell me,

that you love me.


Why do you go to hide?

There’s nothing to hide between us.

Just try to confess the truly.

Don’t say any lie..

Just realize,

if you love me as I love you!

That’s enough!




Dps, 4.04 am wita :)

020909

Jumat, 14 Agustus 2009

Baik dimataNYA

Aku memandang langit,
terhampar luas,
dengan kemegahan,
dan keindahannya.
Dan aku melihat Bapa tersenyum atas ciptaanNya.
Lalu aku bertanya pada Bapa,
kenapa langit harus berwarna biru?
Kenapa ia tidak kuning,
atau hijau?

Lalu aku melihat pada awan,
yang bergerak bebas di bawah langit.
Kadang ia meneduhkanku saat terik,
kadang ia membuatku basah hingga kuyup,
saat saling bertabrakan satu dengan lainnya.
Dan aku bertanya kepada Bapa,
kenapa awan harus putih,
terkadang abu-abu saat mau turun hujan?
Kenapa tidak berwarna merah,
atau jingga?

Aku menatap pada laut.
Ia begitu luas dan berkilau,
bagai berlian saat terpantul sinar.
Lalu kulihat biru memberinya dasar warna yang indah,
dibalik warna air jernihnya yang biasa.
Aku pun bertanya lagi pada Bapa,
kenapa ia harus jernih dan diberikan dasar biru,
sehingga terlihat begitu cantik dan mengagumkan?
Bukankah itu tidak adil bagi gurun gersang.
Kenapa ia tidak berwarna hitam tanpa kilauannya?
Sehingga ia tidak terlihat lebih dibandingkan lainnya.

Lalu aku juga memandang pada hutan,
tumbuhan yang tinggi menjulang,
atau yang baru tumbuh dengan segala keriangannya.
Atau pada padang yang berayun genit,
saat tertiup angin.
Atau pada hamparan rumput jepang yang rapat,
yang terkadang menusuk genit,
saat aku menapakinya,
namun indah dengan hijaunya.
Kenapa ia berwarna hijau?
Aku bertanya pada Bapa.
Kenapa bukan biru,
atau kuning saja?

Atas semua pertanyaanku tentang ciptaanNya,
Ia lalu bertanya,
sebelum memberikanku jawaban.

Kenapa aku harus memiliki kulit berwarna?
Kujawab : agar aku dapat terlihat oleh mata.

Kenapa aku harus memiliki detail hidung, mata, telinga, mulut dan semuanya?
Kujawab : agar aku terlihat indah bagi yang memandangku.

Bapa kembali bertanya,
Kenapa harus terlihat dan indah?
Aku menjawab : agar dunia ini turut indah dan seimbang,
lalu kemudian sempurna sebagai ciptaan.


Bapa berkata,
itulah sebabnya langit berwarna biru,
Awan putih saat cerah,
dan abu-abu saat mendung,
tumbuh-tumbuhan berwarna hijau,
air laut yang jernih didasari biru yang cerah,
dan sinar matahari yang datang,
ataupun pergi berwarna kuning sampai agak jingga,
agar semua meramaikan isi dunia,
agar semuanya seimbang,
saling melengkapi.


Seperti keberadaan diriku di dunia,
Untuk melengkapi ciptaan lainnya,
Sehingga kehidupan sempurna.
Dan semuanya, baik dimataNya.


Denpasar, 110809/00.33 wita

Kuberi milikku yang berharga....

Aku memberimu satu milikku yang berharga,
yang kusebut hati.
Hingga aku bisa memperhatikanmu,
walau tanpa memberikan kemewahan.

Aku memperhatikanmu,
dengan kasih sayangku,
dengan tatapan mataku,
dengan benakku,
yang terus memikirkanmu,
dengan kekhawatiranku,
dengan harapanku,
untuk kebaikanmu.

Aku memberimu juga satu milikku yang berharga,
yang kusebut cinta.
Hingga aku mengasihimu dengan perhatian dari hatiku,
walau dengan caraku yang sederhana.

Aku mengasihimu,
dengan doaku,
untuk kebaikanmu,
dengan mataku,
yang hanya tertuju padamu,
dengan senyumku,
yang hanya untukmu,
dengan lagu-laguku,
dengan semua tingkah lakuku,
untuk membuatmu merasa berarti,
dan dikasihi.

Lalu,
aku merasa jatuh miskin,
semua yang berharga milikku sudah kuberikan.
Semua isi hatiku,
Perhatian,
dan cintaku....
Hanya untukmu.
Tapi kemudian,
aku merasa kaya,
saat semua itu bisa kuberikan kepadamu.

Bebas.
Tanpa syarat.

Tulus.
Tanpa mengharapkan imbalan.

Walau cinta dan perhatian itu,
mungkin tak terbalaskan,
hingga hati bisa jadi luka,
dan hancur...
Tapi semua membuatku bahagia,
saat aku bisa membuat yang berharga dari diriku,
tidak sia-sia.



Denpasar, 110809/00.21 wita

AKHIRNYA......... (Tentangku hari ini)

Bulan bersinar terang,
aku baru sadar,
malam ini purnama.

Aku duduk di pinggir bale bengong,
merenung dan memandang bulan dari kejauhanku.
Dibalik pohon-pohon kelapa yang terlihat indah,
matahari terbenam pelan-pelan,
dan bulan muncul menggantikan tugasnya menerangi duniaku.

Aku disini,
di hariku yang biasa saja.
Memikirkan semua yang merasuki benak.
Hingga aku tak bisa fokus,
apa yg harus aku pikirkan terlebih dahulu.

Dimana jawaban itu?
Semua tanya seakan mendesak untuk segera diungkap.
Bagaikan gunung berapi yang siap-siap meledak,
lahar semakin panas di perut buminya,
ingin meluapkan semua yang sudah tersimpan,
agar merasa lega,
setidaknya sedikit merasa lega.

Aku disini,
mengakhiri waktuku di hari ini.
Hanya duduk termenung,
berusaha berpikir namun sia-sia,
Aku nelangsa,
merindukan belaian mereka,
yang menyayangiku dengan sepenuh hatinya.
Merindukan semua kata-kata mesra.

Tapi kutemukan semua kini berbeda,
kecuali,
dalam kisah-kisah cinta,
Selebihnya,
aku tetap merasa sama.
Sedih dan bahagia.






Denpasar, 110809/00.10 wita

AKHIRNYA..........(sebuah akhir)

Akhirnya kita semua akan tiba pada satu waktu,
Satu saat ketika kita tersadar,
Bahwa semua pertanyaan yang pernah ada,
Sia-sia bila pernah ditanyakan,
Atau sia-sia bila pernah dipikirkan.

Karena pada akhirnya,
Semua yang terasa mengganjal akan terungkap.
Semua yang membingungkan akan jelas.
Semua yang nampak kabur akan terlihat.
Semua yang menjadi misteri akan terbuka lebar.
Dan sampai pada satu ketika,
Tidak ada lagi pertanyaan.

Sampai akhirnya kita semua akan menyadari,
Bahwa hidup hanya cukup dijalani.
Tak perlu khawatir,
Tak perlu dilebih-lebihkan sehingga memaksa,
Karena yang baik akan datang.

Lalu akhirnya waktu membuktikan bahwa ia punya kuasa.
Ia punya wewenang untuk seolah-olah mempermainkan manusia,
Bahwa sebenarnya kita cukup menunggu dan sabar,
Kesetiaan akan membawa kebaikan.

Kemudan akan terbukti pada akhirnya,
Apakah kasihmu benar-benar tulus dan nyata,
Atau sekedar resapan sesaat yang tak benar-benar bermakna.
Apakah kau masih selembut dulu,
Masih membelaiku semesra dulu,
Apakah kau masih menerimaku dengan perbedaan kita.
Apakah kau masih bisa bertahan,
Pada diriku dan dirimu sendiri.......

Hingga akhirnya,
Jawaban menjadi satu hal yang tak lagi perlu.
Hanya anugerah yang disadari atas pertanyaan,
Hanya kasih sayang yang disadari atas ketakutan,
Hanya keajaiban yang disadari atas mimpi-mimpi dan harapan.
Dan akhirnya,
Semua terungkap atas jawaban dari hari yang biasa-biasa.
Bukan hari yang spesial menurut standar manusia.
Dan berakhir.

Denpasar 110809/00.04 wita

Ray Light

I was looking at the sky,
bright clouds were appearing.
They smile...
They are cheerful...

Clouds were coming together,
some part of sky can’t hide..
The blue sky looked so great,
matching with those beautiful clouds,
with the sun above,
they are awesome in my sight..
Just like a great combination of great paint...

Then I saw a wonderful ordinary view
clouds which are coming togehter,
show drove of light descend...
Too beautiful to describe,
make me speachless,
no word can represent...

Today I saw a picture...
Great potrait showed the beauty of clouds..
There’s the drove of light...
Different shape but I feel the same,
as usual drove of light I saw...

Rey Light,
You who taken this picture said.
I was so happy,
Finally I know its name..

I told you,
Everytime I see it,
I feel near to heaven...
Then u told,
You always think if ray light appears,
There’s angles who may come to the earth,
or come back to the heaven...

Ray light,
we don’t know why it appears..
We may never know,
we may never find the answer...
But the fact we trust,
we find peace and joy from this sight,
and we feel those all together...





Denpasar, 14 agustus 2009/06.14 wita
(Thanks for F.S. who told me the beautiful sunshine light's name :D)