Sabtu, 17 April 2010

Rinduku bersama awan

Kulewati ribuan kaki di atas awan dan menyeberangi lautan.

Terbang di tengah-tengan kerajaan awan yang indah, aku rebah dan bertekuk pasrah. Hanya doa yang mampu kuucapkan. Mengantarkan harapanku pada sang Pencipta.

Saatnya aku pergi lagi, meninggalkanmu. Sendiri kulewati ribuan mil dan berpisah darimu.

Rasanya waktu-waktu lalu yang kulewati bersamamu tak pernah bisa memuaskanku. Namun aku tak mampu menghentikan lajuku. Aku harus pergi, menyelesaikan semua yang kumulai dahulu.

Semoga meninggalkanmu kali ini memberikanku bara yang membakar semangatku makin tinggi.

Aku akan pulang lagi nanti. Aku akan kembali dan membawa kebanggaan untukmu.

Hanya kau yang benar-benar percaya aku mampu. Walau aku sendiri kadang ragu dan tergopoh-gopoh berjalan dalam kebingunganku.

Terima kasih Tuhan. Memberikan aku setitik cinta yang selalu bersemi tanpa tanda tanya, ditengah-tengah luasnya dunia yang mungkin aku tak berarti apa-apa baginya. Tapi cinta itu memberikan aku arti. Engkau memberikanku arti, tentang siapa aku dan untuk apa aku ada.

Maka kukirim rinduku bersama awan-awan. Karena kutahu awan akan selalu ada menjembatani kita yang terpisah jauh. Awan yang kulihat hari ini sama dengan yang kau lihat hari ini juga, dan ia selalu sama untuk esok hari. Ia menemani jejak langkah kita, dimanapun kita berada, walau dalam keterpisahan. Maka rinduku bersama awan akan tersampaikan padamu. Hingga nanti aku kembali lagi, pulang untukmu.


 

Denpasar,17 april 2010

Love jeadist J

Copyright jeannita adisty (jeannita.adisty@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave a positive comment, positive response and feedback. Thank you! Keep positive!