Sabtu, 17 April 2010

:: Doa untuk Cinta ::

Saat dunia seolah kehilangan arti Cinta yang sesungguhnya,

aku diam dalam doaku untuk Cinta yang kubela,

mencoba meneguhkan hatiku mempertahankanmu,

Cinta itu.


 

"Tuhanku, Engkaulah Cinta itu.

Cinta yang menyapaku setiap aku membuka mata dari tidurku,

Cinta yang mengantar tidurku,

Cinta yang menjagaku dalam setiap langkah kakiku,

Cinta yang menghangatkan hatiku,

Cinta yang riang menerangi jiwaku."


 

Kubandingkan Cintaku dengan cinta yang dunia tahu.

Bukan! Itu bukan cinta!

Dunia kehilangan sosok Cinta yang sesungguhnya.

Itu hanya nafsu belaka!

Itu hanya dambaan semu!

Itu hanya idola palsu!

Itu hanya obsesi imajinasi!

Itu hanya kebohongan!

Itu bukan Cinta!


 

"Tuhanku, Engkaulah Cinta itu.

Cinta yang mengajarkanku untuk kuat di saat aku lemah.

Cinta yang mengajarkanku untuk bahagia di saat duka menyapa.

Cinta yang mengajarkanku untuk bersyukur di saat aku malang.

Cinta yang mengajarkanku untuk berbagi di saat aku kekurangan.

Cinta yang mengajarkanku untuk menolong di saat aku kesusahan.

Cinta yang mengajarkanku untuk memberi tanpa perhitungan.

Cinta yang mengajarkanku untuk memaafkan di kala aku disakiti.

Cinta yang mengajarkanku untuk bertahan di saat aku hampir menyerah.

Cinta yang mengajarkanku untuk tetap terang di saat dunia hampir terselimut gelap.

Cinta yang mengajarkanku untuk tetap asin di tengah lautan yang hampir tawar.

Cinta yang mengajarkanku untuk tetap bernyala di saat angin ribut menerpaku."


 

Kusadari, Cinta itu Kau!

Yang mendamaikan kegundahanku,

yang menenangkan gelisahku,

yang menyamankan kelelahanku,

yang membuatku menyadari arti Cinta sesungguhnya.


 

"Terima kasih Tuhan, untuk Cinta-Mu.

Terima kasih selalu mengingatkanku dan terus mengajariku,

Tentang arti Cinta."


 

Denpasar, 15 april 2010

Copyright Jeannita Adisty (jeannita.adisty@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave a positive comment, positive response and feedback. Thank you! Keep positive!